Rasulullah saw. bersabda, “ Tidaklah seseorang memiliki sifat tawaduk (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya. ” (HR Muslim). Seorang mukmin meninggalkan rasa dendam dan mudah memaafkan sesama manusia. Karena ia memahami Allah akan menganugerahkan kemuliaan pada dirinya. • Merasa diawasi oleh Allah dalam segala urusan kehidupannya, karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi Surat Al-Baqarah ayat 231: Allah memerintahkan jika salah satu dari kalian mentalak istrinya dengan talak pertama dan kedua berkumpul kembali maka selesai masa iddahnya. Al- A'raaf :157 ) Maka yang baik-baik adalah halal dan yang buruk-buruk adalah haram. Perkara menghalalkan dan mengharamkan sesuatu hanyalah hak Allah semata. Karena itu, barangsiapa yang mendakwakan atau menetapkan dirinya berhak menentukannya maka dia te5ah kafir dan keluar dari agama islam. “Barangsiapa yang meninggalkan shalat jum’at tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan kunci hatinya” (HR. Abu Daud no.1052, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud ). Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu , Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: Al-Hasan berkata, "Tidak ada sesuatu yang dapat dipersembahkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya yang lebih baik daripada meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT." Sebetulnya, riwayat yang menyebutkan keutamaan meninggalkan hal-hal yang haram atas perbuatan ketaatan hanyalah dimaksudkan dalam ketaatan untuk perkara-perkara yang sunnah. Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 104 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjabaran dari beragam ahli tafsir mengenai isi surat Al-An’am ayat 104, antara lain sebagaimana termaktub: 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Kembali kepada penjelasan hadits, bahwa yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Allah akan mudahkan jalan penuntut ilmu menuju surga, karena ilmu itu didapat dengan susah payah, letih dan pengorbanan yang besar, sehingga wajar kalau balasan dari Allah sesuai dengan amalnya. Dalam hadits ini juga menunjukkan bahwa menuntut ilmu agama Dia telah mendiamkan banyak hal karena rahmatNya kepada kalian bukan karena lupa, maka janganlah kalian menanyakannya”. Surat Al-Ma’idah ayat 100: Yakni kepada manusia untuk memperingatkan mereka agar tidak mengerjakan perbuatan buruk dan mendorong mereka agar mengerjakan perbuatan baik. “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih) Pengertian Sumpah. Allah berfirman dalam QS. An Nahl : 38, yang artinya : “ Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh : "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada go03TYo.